Temperamen adalah kombinasi pembawaan yang kita warisi dari orang tua kita. Tidak seorang pun tahu dimanakan temperamen itu berada, namun saya pikir itu terletak di satu tempat dalam pikiran atau pusat emosi (seringkali disebut hati). Dari situ dan digabungkan dengan ciri-ciri manusia kita lainnya terciptalah dari sifat lahiriah tersebut daripada fungsinya.
Temperamen seseoranglah yang menjadikan ia ramah tamah dan ekstrovert atau pemalu dan introvert. Pasti Anda mengenal dua macam orang seperti itu yang lahir dari orang tua yang sama. Demikian pula, temperamenlah yang membuat beberapa orang bersikap antusias terhadap seni dan musik sementara orang lain lebih menyukai olahraga atau industry. Bahkan saya telah bertemu dengan pemain-pemain musik yang memiliki saudara kandung yang sama sekali tidak menyukai nada.
Tentu saja bukan hanya temperamen yang mempengaruhi tingkah laku kita. Kehidupan di rumah pada masa awal, latihan, pendidikan dan motivasi juga memiliki pengaruh kuat atas perbuatan kita sepanjang hidup ini. Meskipun demikian, temperamen memiliki pengaruh nomor satu atas kehidupan sesorang, bukan hanya karena seperti struktur tubuh, warna mata, dan cirri-ciri jasmani lainnya menyertai kita dalam menempuh hidup ini. Seseorang yang ekstrovert tetap ekstrovert. Ia mungkin memperlunak sikapnya yang ekstrovert, namun ia akan senantiasa tetap ekstrovert. Demikian pula halnya, meskipun seorang introvert mungkin mampu keluar dari sarangnya dan bertindak lebih agresif, ia tidak akan pernah berubah menjadi ekstrovert. Temperamen menetapkan garis pedoman yang tegas atas tingkah laku setiap orang—pola yang akan mempengaruhi seseorang selama ia hidup. Di satu sisi itu adalah kekuatan dari orang tersebut, di sisi lain itu merupakan kelemahan. Manfaat utama dalam mempelajari empat temperamen dasar ini adalah menemukan kekuatan dan kelemahan Anda yang utama sehingga dengan pertolongan Allah Anda dapat mengatasi kelemahan Anda dan mengambil manfaat dari kekuatan Anda. Dengan cara ini Anda akan dapat menggenapkan tujuan Anda secara maksimal.
Temperamen diwariskan secara genetis dan tidak diragukan dipengaruhi oleh kejatuhan Adam. Itulah sebabnya kita semua memiliki keinginan utnuk berbuat baik sementara pada saat yang sama kita semua memiliki keinginan untuk berbuat jahat. Tidak diragukan lagi Rasul Paulus merasakan hal yang sama kekita ia mengatrakan : “…Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik yang aku perbuat, tetapi apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. Jadi, jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetap dosa yang diam di dalam aku (Roma 7 : 18 -20).
Paulus membedakan antara dirinya dan kekuatan yang tidak terkendali di dalamnya dengan mengatakan “Bukan saya lagi yang mengerjakan itu, tetapi dosa yang berada di dalam saya.” Kata “saya” adalah pribadi Paulus—jiwa, keinginan dan pikiran dari manusia. “Dosa” yang berada dalam dirinya adalah manusa alamiah yang mana dia seperti manusia-manusia yang lain, diturunkan dari orang tuanya.
Sifat dasar yang kita warisi dari orang tua kita diberi beberapa sebutan dalam Alkitab, “manusia duniawi”, “daging”, “manusia lama” dan “tubuh yang berdosa”, ini adalah sedikit dari nama-nama yang disebutkan dalam Alkitab. Ini merupakan dasar gerak pribadi kita ketika kita berusaha memenuhi kebutuhan kita. Untuk mengerti dengan tepat apa yang mengendalikan tindakan dan reaksi kita, dengan hati-hati kita harus membedakan temperamen, karakter dan pribadi.
Temperamen adalah kombinasi pembawaan sejak lahir yang tanpa sadar mempengaruhi tingkah laku manusia. Pembawaan ini dibentuk secara genetis berdasarkan kebangsaaan, ras, seks dan factor-faktor turunan lainnya. Pembawaan ini diwariskan melalui gen. Beberapa psikolog mengatakan bahwa gen kita lebih banyak bersal dari kakek nenek kita daripada orang tua kita. Itulah sebabnya beberapa anak lebih mirip dengan kakek nenek mereka daripada orang tua mereka. Persamaan temperamen bawaan ini tidak dapat diperkirakan sama seperti warna mata, rambut dan ukuran tubuh Anda.
Kepribadian adalah ekspresi lahiriah dari diri kita, yang mungkin tidak sama dengan karakter kita, tergantung kemurnian kita. Seringkali kepribadian adalah bagian luar yang menyenangkan untuk menutupi karakter yang tidak menyenangkan atau lemah. Banyak orang menempuh kehidupan ini dengan bertindak berdasarkan pemikiran seperti apakah mereka seharusnya atau seperti apa mereka ingin dipandang orang-orang, bukan berdasarkan siapakah mereka sebenarnya. Inilah formula yang menimbulkan kekacauan mental dan rohani. Ini muncul karena mengikuti formula manusia yang menciptakan sikap yang dapat diterima yang menekankan bagian luar. Alkitab berkata kepada kita, “Manusia melihat penampilan luar, namun Allah melihat yang di hati” dan “Dari hati muncul inti kehidupan.” Tempat untuk mengubah tingkah laku terletak di dalam diri manusia, bukan di luar.
Singkatnya, temperamen adalah kombinasi pembawaan yang kita miliki sejak lahir, karakter adalah temperamen kita yang telah “dibudidayakan,” kepribadian adalah “wajah” yang kita perlihatkan kepada orang lain. Karena temperamen bawaan diperoleh secara genetis dari orang tua kita dank arena itu tidak dapat diperkirakan, seseorang harus mengingat beberapa factor yang mempengaruhi temperamen. Kebangasaan dan ras mungkin memainkan peranan yang paling penting dalam membentuk temperamen bawaan seseorang.
Jenis kelamin seseorang juga memperngaruhi temperamen, khususnya dalam alam emosi. Dalam hal emosi, wanita biasanya dianggap lebih ekspresif dibandingkan pria. Bahkan wanita yang paling keras sekalipun pada saat tertentu dapat menangis, sebaliknya beberapa pria tidak pernah menangis.
Temperamen bawaan baik dapat dikendalikan maupun tidak dapat dikendalikan akan langgeng dalam kehidupan ini. Meskipun demikian, makin kita dewasa pembawaan kita yang kasar dan keras akan makin halus dan lembut. Orang akan belajar bahwa bila ia ingin hidup damai dengan orang lain, yang terbaik adalah menekankan kekuatan dan menaklukan kelemahan yang ada dalam dirinya. Banyak orang yang berhasil mengembangkan karakter dan memperbaiki kepribadian mereka, namun sedikit yang mampu mengubah temperamen mereka. Meskipun demikian, adalah mungkin untuk memodifikaso temperamen Anda sehingga Anda kelihatannya seperti orang yang sepenuhnya berbeda. Untuk secara selanjutnya kita terlebih dahulu harus membahas empat temperamen yang ada.
Temperamen seseoranglah yang menjadikan ia ramah tamah dan ekstrovert atau pemalu dan introvert. Pasti Anda mengenal dua macam orang seperti itu yang lahir dari orang tua yang sama. Demikian pula, temperamenlah yang membuat beberapa orang bersikap antusias terhadap seni dan musik sementara orang lain lebih menyukai olahraga atau industry. Bahkan saya telah bertemu dengan pemain-pemain musik yang memiliki saudara kandung yang sama sekali tidak menyukai nada.
Tentu saja bukan hanya temperamen yang mempengaruhi tingkah laku kita. Kehidupan di rumah pada masa awal, latihan, pendidikan dan motivasi juga memiliki pengaruh kuat atas perbuatan kita sepanjang hidup ini. Meskipun demikian, temperamen memiliki pengaruh nomor satu atas kehidupan sesorang, bukan hanya karena seperti struktur tubuh, warna mata, dan cirri-ciri jasmani lainnya menyertai kita dalam menempuh hidup ini. Seseorang yang ekstrovert tetap ekstrovert. Ia mungkin memperlunak sikapnya yang ekstrovert, namun ia akan senantiasa tetap ekstrovert. Demikian pula halnya, meskipun seorang introvert mungkin mampu keluar dari sarangnya dan bertindak lebih agresif, ia tidak akan pernah berubah menjadi ekstrovert. Temperamen menetapkan garis pedoman yang tegas atas tingkah laku setiap orang—pola yang akan mempengaruhi seseorang selama ia hidup. Di satu sisi itu adalah kekuatan dari orang tersebut, di sisi lain itu merupakan kelemahan. Manfaat utama dalam mempelajari empat temperamen dasar ini adalah menemukan kekuatan dan kelemahan Anda yang utama sehingga dengan pertolongan Allah Anda dapat mengatasi kelemahan Anda dan mengambil manfaat dari kekuatan Anda. Dengan cara ini Anda akan dapat menggenapkan tujuan Anda secara maksimal.
Temperamen diwariskan secara genetis dan tidak diragukan dipengaruhi oleh kejatuhan Adam. Itulah sebabnya kita semua memiliki keinginan utnuk berbuat baik sementara pada saat yang sama kita semua memiliki keinginan untuk berbuat jahat. Tidak diragukan lagi Rasul Paulus merasakan hal yang sama kekita ia mengatrakan : “…Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik yang aku perbuat, tetapi apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. Jadi, jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki maka bukan lagi aku yang memperbuatnya, tetap dosa yang diam di dalam aku (Roma 7 : 18 -20).
Paulus membedakan antara dirinya dan kekuatan yang tidak terkendali di dalamnya dengan mengatakan “Bukan saya lagi yang mengerjakan itu, tetapi dosa yang berada di dalam saya.” Kata “saya” adalah pribadi Paulus—jiwa, keinginan dan pikiran dari manusia. “Dosa” yang berada dalam dirinya adalah manusa alamiah yang mana dia seperti manusia-manusia yang lain, diturunkan dari orang tuanya.
Sifat dasar yang kita warisi dari orang tua kita diberi beberapa sebutan dalam Alkitab, “manusia duniawi”, “daging”, “manusia lama” dan “tubuh yang berdosa”, ini adalah sedikit dari nama-nama yang disebutkan dalam Alkitab. Ini merupakan dasar gerak pribadi kita ketika kita berusaha memenuhi kebutuhan kita. Untuk mengerti dengan tepat apa yang mengendalikan tindakan dan reaksi kita, dengan hati-hati kita harus membedakan temperamen, karakter dan pribadi.
Temperamen adalah kombinasi pembawaan sejak lahir yang tanpa sadar mempengaruhi tingkah laku manusia. Pembawaan ini dibentuk secara genetis berdasarkan kebangsaaan, ras, seks dan factor-faktor turunan lainnya. Pembawaan ini diwariskan melalui gen. Beberapa psikolog mengatakan bahwa gen kita lebih banyak bersal dari kakek nenek kita daripada orang tua kita. Itulah sebabnya beberapa anak lebih mirip dengan kakek nenek mereka daripada orang tua mereka. Persamaan temperamen bawaan ini tidak dapat diperkirakan sama seperti warna mata, rambut dan ukuran tubuh Anda.
Kepribadian adalah ekspresi lahiriah dari diri kita, yang mungkin tidak sama dengan karakter kita, tergantung kemurnian kita. Seringkali kepribadian adalah bagian luar yang menyenangkan untuk menutupi karakter yang tidak menyenangkan atau lemah. Banyak orang menempuh kehidupan ini dengan bertindak berdasarkan pemikiran seperti apakah mereka seharusnya atau seperti apa mereka ingin dipandang orang-orang, bukan berdasarkan siapakah mereka sebenarnya. Inilah formula yang menimbulkan kekacauan mental dan rohani. Ini muncul karena mengikuti formula manusia yang menciptakan sikap yang dapat diterima yang menekankan bagian luar. Alkitab berkata kepada kita, “Manusia melihat penampilan luar, namun Allah melihat yang di hati” dan “Dari hati muncul inti kehidupan.” Tempat untuk mengubah tingkah laku terletak di dalam diri manusia, bukan di luar.
Singkatnya, temperamen adalah kombinasi pembawaan yang kita miliki sejak lahir, karakter adalah temperamen kita yang telah “dibudidayakan,” kepribadian adalah “wajah” yang kita perlihatkan kepada orang lain. Karena temperamen bawaan diperoleh secara genetis dari orang tua kita dank arena itu tidak dapat diperkirakan, seseorang harus mengingat beberapa factor yang mempengaruhi temperamen. Kebangasaan dan ras mungkin memainkan peranan yang paling penting dalam membentuk temperamen bawaan seseorang.
Jenis kelamin seseorang juga memperngaruhi temperamen, khususnya dalam alam emosi. Dalam hal emosi, wanita biasanya dianggap lebih ekspresif dibandingkan pria. Bahkan wanita yang paling keras sekalipun pada saat tertentu dapat menangis, sebaliknya beberapa pria tidak pernah menangis.
Temperamen bawaan baik dapat dikendalikan maupun tidak dapat dikendalikan akan langgeng dalam kehidupan ini. Meskipun demikian, makin kita dewasa pembawaan kita yang kasar dan keras akan makin halus dan lembut. Orang akan belajar bahwa bila ia ingin hidup damai dengan orang lain, yang terbaik adalah menekankan kekuatan dan menaklukan kelemahan yang ada dalam dirinya. Banyak orang yang berhasil mengembangkan karakter dan memperbaiki kepribadian mereka, namun sedikit yang mampu mengubah temperamen mereka. Meskipun demikian, adalah mungkin untuk memodifikaso temperamen Anda sehingga Anda kelihatannya seperti orang yang sepenuhnya berbeda. Untuk secara selanjutnya kita terlebih dahulu harus membahas empat temperamen yang ada.
Disadur dari "Hubungan Antara Temperamen dan Karunia Rohani"
Oleh TIM LAHA YE - METANOIA
Oleh TIM LAHA YE - METANOIA
No comments:
Post a Comment